Jasa Sumur Bor Dalam Tukang Sumur Bor Ahli Sumur Artesis
Kebutuhan akan ketersedian air bersih yang selalu ada dalam setiap waktu dan jumlah yang sesuai jadi satu hal yang harus terus ada. Tanpa adanya pasokan air bersih tentu saja kehidupan sebuah keluarga akan sangat terhambat bahkan seringkali menjadi tidak nyaman. Selain melalui penyediaan lewat tangan pemerintah kota atau Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), air bersih bisa dipersiapkan dengan memangil jasa sumur bor dalam untuk melakukan pengeboran sumur .
Sumur artesis ini banyak dipakai sebagai satu bentuk cara untuk menyediakan pasokan air bersih dalam skala rumah tangga. Memanggil jasa sumur bor untuk melakukan pengeboran sumur artesis bagi sebagian orang dipercaya menjadi satu alternatif penyedian air bersih yang lebih stabil dari segi jumlah dan ketersedian. Oleh karenanya penggunaan sumur bor lebih populer sebagai alternatif penyediaan air bersih untuk skala rumah tangga.
Tapi meski dikenal sebagai satu alternatif penyediaan air bersih yang cukup dari segi kualitas dan kuantitas. Tak banyak orang mengetahui tentang seluk beluk sumur terutama dalam hubungannya untuk menemukan jasa sumur bor terbaik. Artikel kali ini akan mengulas tentang seluk beluk dibalik kedua hal tersebut. Dan berikut adalah ulasannya.
Sumur Artesis Alternatif Penyediaan Air Bersih Skala Rumah Tangga, Ini Dia Seluk Beluknya
Secara teknis, sebuah sumur artesis adalah sumur bor dengan kedalaam mencapai lebih kurang 60 meter vertikal. Kedalaman ini dimaksudkan untuk mencapai satu kualitas dan kuantitas air bersih yang stabil dan sustain dalam waktu yang lama. Standar kelayakannya tentu saja adalah layak konsumsi.
Secara teknis, apa sajakah yang diperlukan dalam membangun sebuah sumur artesis agar bisa memenuhi syarat teknis semacam itu? Bila diklasifikasikan, ada tiga teknis kerja untuk mendapatkan sumur artesis yang sempurna dari segi kualitas dan kuantitas. Biasanya sebuah jasa sumur bor yang baik akan menjalankan tiga tahapan berikut; pertama adalah persiapan, kedua adalah pengerjaan teknis yang terkait dengan hal-hal yang dilaksanakan di lapangan, terakhir adalah penyusunan laporan yang memberkas seluruh kerja teknis termasuk budgeting dan hal terkait didalamnya.
Secara bertahap prosesnya dapat dijabarkan seperti berikut; mula-mula akan dilaukan proses scanning geolistrik untuk mengetahui keberadaan kandungan di bawah tanah pada bagian yang akan dilakukan kerja pengeboran sumur. Pada tahap ini survei yang dikerjakan termasuk penentuan titik bor yang dikerjakan oleh para pekerja. Selanjutnya bila titik yang akan dikerjakan sudah bisa dipastikan, maka persiapaan peralatan dan metode yang akan dipakai bisa di lakukan oleh teknisi sumur bor tersebut untuk melakukan pengeboran sumur.
Metode Teknis Sumur Bor Dalam
Bila tahap persiapan telah fix untuk dilaksanakan, serta survei geolistrik sudah menemukan poin spot dimana akan dikerjakan untuk pengeboran. Tahapan berikutnya adalah mengerjakan bagian yang telah dipastikan untuk sumur artesis. Biasanya sebuah teknisi sumur bor, yang memang telah terbiasa dalam menangani pengerjaan pengeboran akan menjalankan metode dalam tahapan berikut.
Pertama pengeboran akan dikerjakan dengan temporary casing, ini adalah alat untuk membentuk apa yang distilahkan dengan pilot hole atau lubang pandu. Saat dilakukan tahapan project untuk pilot hole, biasanya akan diketahui juga deskripsi batuan yang menyusun titik dimana pengeboran sumur artesis akan dijalankan. Bila proses pengerjaan pilot hole ini sepenuhnya berjalan lancar, maka pengeboran sepenuhnya (well logging geophysic) dikerjakan.
Reaming hole dijalankan oleh teknisi sumur bor juga dalam tahapan menengah pengerjaan sumur artesis ini. Reaming hole ini bertujuan untuk melebarkan lubang yang menjadi pilot hole sumur artesis yang sedng dikerjakan. Bila proses reaming hole telah dikerjakan dengan benar, maka proses selanjutnya adalah pemasangan mesin serta electrical tools lainnya, selanjutnya adalah pemasangan kerikil penyaring atau gravel pack yang dilanjutkan dengan pembersihan sumur dan pengujan pompa air untuk mendapatkan sampling kualias air yang dihasilkan. Jika seluruh proses telah selesai tinggal dilakukan cement grouting untuk mengembalikan merapikan lokasi kerja agar kembali pulih sebagaimana sebelum pengerjaan pengeboran.
Submersible Pump, Electrical Tools Untuk Mengoperasikan Sumur Artesis
Untuk sebuah sumur artesis berkedalaman kurang lebih 60 meter tersebut. Jasa sumur bor yang melakukan pengerjaannya biasa akan merekomendasikan penggunaan submersibel pum untuk mengoperasikannya. Jenis ini berbeda dengan jet pump atau yang biasa dikenal sebagai pompa atas untuk mengoperasikan sebuah sumur bor.
Perbedaan yang paling tampak adalah dari segi kinerjanya. Bila sebuah jet pum bekerja dengan prinsip menyedot air, sementara submersible pump beroperasi dengan teknik mendoron air ke permukaan. Jadi sepenuhnya pompa jenis ini terendam dalam sumur artesis yang menjadi sumber pasokan debit air untuk kebutuhan pemakaian sehari-hari.
Bagi kebanyakan pengguna sumur artesis keberadaaan jet pump sudah sangat lekat dalam operasi penggunaannya sehari-hari. Meski demikian, apa yang sudah biasa ada dalam kapasitas teknis operasi sebuah hal tentu tak selalu memberikan keuntungan lebih. Jet Pump punya beberapa keunggulan memang dari segi pengantian bila peranti mengalami kerusakan, sementara itu kondisi semcam keausan bearing dan shaft sangat mungkin terjadi, ini karena kedua pendukung kinerja Jet Pump tersebut wajib ada.
Di lain pihak Submersible Pump, malahan memberikan beberapa keuntungan bila diterapkan untuk penggunaan dalam sumur artesis.keuntungan tersebut diantaranya adalah, tak menimbulkan kebisingan saat dipoperasikan karena posisi pompa yang berada dalam sumur, rendahnya biaya maintain ini karena secara alami pompa yang terendam di dalam air lebih rendah suhu saat beroperasi. Dalam kondisi ini tentu keausan bisa dicegah.
Rekomendasi penggunaan pompa submersible yang biasa disampaikan oleh jasa sumur bor yang menangani pengeboran sumur artesis tentu tak sembarangan. Kondisi ini tentu bukannya tanpa alasan teknis yang tepat, selain alasan keuntungan dalam pengoperasian. Ini karna poma benam sebagaimana diulas kali ini sepenuhnya dioperasikan di dalam air dengan sepenuhnya dioperasikan dengan tipe sentrifugal. Ini berarti bawa prinsip kerja yang mengubah energi kinetis cairan kepada energi dinamis atau potensial dengan memanfaatkan impeller yang berputar di dalam casing.
Keuntungan pemakaian pompa benam ini sebenarnya masih belum bisa mengalahkan kepopuleran pompa atas atau jet pump. Tak diragukan bila kebanyakan pengguna sumur masih belum beralih kepada penggunaan pompa benam atau submersible pump seperti yang diulas kali ini. Tetapi tentu saja hal semacam ini sama sekali tidak berpengaruh pada standar operasi dari sumur yang menjadi sumber air untuk dikonsumsi.
Sebab pemilihan tipe penggunaan pompa air dengan hubungannya pada pengoperasian sumur artesis hanya sebatas pada kemudahan serta kesesuaian konstruksi semata. Artinya bila sumur yang dipilih adalah model shafting maka tentu saja Jet Pump sangat pas dan potensial untuk dipergunakan. Sementara bila sumur yang dipakai adalah dengan desain Reamed Hole maka sebaiknya mengggunakan submersible pump sebagaimana telah diulas diawal.